Dalam kehidupan sehari-hari kita membutuhkan air yang bersih untuk minum, memasak, mandi, mencuci dan kepentingan lainnya. Air yang kita gunakan harus berstandar 3B yaitu tidak berwarna, tidak berbau dan tidak beracun. Tetapi banyak kita lihat air yang berwarna keruh dan berbau sering kali bercampur dengan benda-benda sampah seperti plastik, sampah organic, kaleng dan sebagainya. Hal ini mengakibatkan air menjadi tercemar. Pencemaran air adalah masuk atau dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi, atau terjadi perubahan komposisi air oleh kegiatan manusia dan proses alam sehingga kualitas air menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai dengan fungsi air itu sendiri.
Pencemaran merupakan suatu siklus yang selalu berputar dan mempengaruhi satu sama lain. Agar dapat hidup dengan baik manusia beradaptasi dengan lingkungan dan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya manusia mengembangkan teknologi. Efek samping dari perkembangan teknologi tersebut adalah adanya bahan buangan yang akhirnya dapat mencemari lingkungan. Pencemaran lingkungan ini merupakan stimulus agar manusia dapat menyesuaikan diri terhadap lingkungan. Pada saat ini pencemaran lingkungan terjadi dimana-mana dan berlangsung sangat cepat. Tercemarnya lingkungan seperti ini sering kita jumpai pada aliran sungai, selokan maupun kolam- kolam. Air yang demikian disebut air kotor atau air yang terpolusi. Air yang terpolusi mengandung zat- zat yang berbahaya yang dapat menyebabkan dampak buruk dan merugikan kita bila di konsumsi.
Mengendalikan pencemaran air adalah proses yang amat mahal dan harus dilakukan secara terus menerus. Tetap hal ini diperlakukan apabila kita ingin mendapatkan air yang bersih di masa yang akan datang.
1. Apa pengertian pencemaran air?
2. Apa saja unsur-unsur yang terdapat pada air yang tercemar ?
3. Apa yang menyebabkan terjadinya pencemaran air?
4. Bahan apa saja yang membuat air menjadi tercemar ?
5. Bahaya apa saja yang ditimbulkan oleh air yang tercemar?
6. Apa yang harus dilakukan untuk mencegah dan mengatasi pencemaran air?
1. Agar manusia lebih dapat memahami bahaya yang diakibatkan oleh pencemaran air
2. Agar dapat membedakan air yang bersih dan air yang sudah tercemar
3. Dapat lebih berhati-hati dalam menggunakan air yang bersih dan yang tercemar
4. Dapat mengetahui kandungan air yang tercemar
Seringkali kita anggap pasok air bersih sebagai hal yang semestinya, tinggal putar keran , keluar air bersih yang dapat diminum. Namun air hujan yang kelihatannya bersihpun harus mengalami beberapa tahap pengolahan agar dapat menjadi air minum.
Banyak saluran air didunia tidak sebersih sebagaimana mestinya. Zat-zat yang tidak dikehendaki dan berbahaya masuk ke dalam air disebut pencemar, sehingga akan menjadi kotor dan berbau tidak sedap.
Suatu cairan tidak berwarna pada suhu kamar, air terdiri dari unsure hydrogen dan oksigen yang keduanya berupa gas pada suhu kamar, bila gas hydrogen bereaksi dengan oksigen panas dikeluarkan dan air terbentuk.
Namun air yang telah tercemar tidak hanya mengandung hydrogen dan oksigen tapi sudah dicampuri oleh zat-zat yang lain seperti : zat limbah pabrik, pencemar pertanian (seperti : pupuk, pestisida, dan limbah peternakan), minyak buangan tidak diolah, limbah rumah tangga, dan sampah.
Dalam hal ini kita dapat mengambil contoh pencemaran air sungai di Indonesia. Pencemaran ini disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya sebagai berikut :
1. Berkembangnya industri-industri di Indonesia
Dewasa ini industri-industri di Indonesia semakin berkembang baik jumlahnya, teknologi tingkat produksi maupun limbah yang dihasilkan. Industri-industri khususnya yang berada di dekat aliran sungai cenderung akan membuang limbahnya ke dalam sungai yang dapat mencemari ekosistem air, karena pembuangan limbah industri ke dalam sungai dapat menyebabkan terjadinya perubahan susunan kimia, bakteriologi, serta fisik air. Polutan yang dihasilkan oleh pabrik dapat berupa :
a. Logam Berat: timbale, tembaga, seng dan lain-lain.
b. Panas: air yang tinggi temperaturnya sulit menyerap oksigen yang pada akhirnya akan mematikanbiota air.
2. Belum dapat ditanganinya pengendalian limbah rumah tangga.
Limbah rumah tangga yang belum terkendali merupakan salah satu faktor yang menyebabkan pencemaran lingkungan khususnya air sungai. Karena dari limbah rumah tangga dihasilkan beberapa zat organik dan zat anorganik yang dibuang dan dialirkan melalui selokan-selokan dan akhirnya bermuara ke sungai. Selain dalam bentuk zat organik dan anorganik, dari limbah rumah tangga bisa juga membawa bibit-bibit penyakit yang dapat menular pada hewan dan manusia sehingga menimbulkan epidemi yang luas di masyarakat.
3. Pembuangan limbah pertanian tanpa melalui proses pengolahan.
Limbah pertanian biasanya dibuang ke aliran sungai tanpa melalui proses pengolahan, sehinggadapat mencemari air sungai karena limbah pertanian mengandung berbagai macam zat pencemar seperti pupuk dan pestisida. Penggunaan pupuk di daerah pertanian akan mencemari air yang keluar dari pertanian karena air inimengandung bahan makanan bagi ganggang dan tumbuhan air seperti enceng gondok sehinggaganggang dan tumbuhan air tersebut mengalami pertumbuhan dengan cepat yang dapat menutupipermukaan air dan berpengaruh buruk pada ikan-ikan dan komponen ekosistem biotik lainnya. Penggunaan pestisida juga dapat mengganggu ekosistem air karena pestisida bersifat toksit dan akanmematikan hewan-hewan air, burung dan bahkan manusia.
4. Pencemaran air sungai karena proses alam.
Proses alam juga berpengaruh pada pencemaran air sungai misalnya terjadinya gunung meletus,erosi dan iklim. Gunung meletus dan erosi dapat membawa berbagai bahan pencemaran salah satunya berupaendapan/sediment seperti tanah dan lumpur yang dapat menyebabkan air menjadi keruh, masuknyasinar matahari berkurang, dan air kurang mampu mengasimilasi sampah. Iklim juga berpengaruh pada tingkat pencemaran air sungai misalnya pada musim kemarau volumeair pada sungai akan berkurang, sehingga kemampuan sungai untuk menetralisir bahan pencemaran juga berkurang.
Dari uraian penyebab pencemaran air di atas, bahan yang dapat membuat air tercemar bisa dikelompokkan menjadi beberapa sebagai berikut :
1. Sampahyang dalam proses penguraiannya memerlukan oksigen yaitu sampah yang mengandungsenyawa organik, misalnya sampah industri makanan, sampah industri gula tebu, sampah daritanaman air seperti enceng gondok yang mati, sampah rumah tangga (sisa-sisa makanan, kotoranmanusia dan kotoran hewan ternak), dll. Untuk proses penguraian sampah-sampah tersebutmemerlukan banyak oksigen, sehingga apabila sampah-sampah tersebut berada di dalam air, makaperairan tersebut akan kekurangan oksigen.
2. Limbah rumah tangga. Bahan pencemar penyebab terjadinya penyakit yaitu bahan pencemaran yang mengandung virusdan bakteri misal bakteri coli. Bahan pencemar ini berasal dari limbah rumah tangga, limbah rumahsakit atau dari kotoran hewan/manusia.
3. Logam-logam berat seperti merkuri (Hg),cadmium (Cd), timah hitam (Pb), tembaga (Cu), garam-garam anorganik.
4. Bahan pencemar organik yang tidak dapat diuraikan oleh mikroorganisme yaitu senyawa organikyang berasal dari pestisida, herbisida, polimer seperti plastik, deterjen, serat sintesis, limbah industridan limbah minyak.
5. Makanan tumbuh-tumbuhan seperti senyawa nitrat dan senyawa fosfat.
6. Zat radioaktif yang biasanya berasal dari limbah PLTN dan daripercobaan- percobaan nuklir lainnya.
7. Endapan/sedimen seperti tanah dan lumpur akibat erosi pada tepi sungaiatau partikulat-partikulat padat/lahar yang disemburkan oleh gunung berapi yang meletus.
8. Panas, berasal dari limbah pembangkit tenaga listrikatau limbah industri yang menggunakan air sebagai pendingin.
Bibit- bibit penyakit berbagai zat yang bersifat racun dan bahan radioaktif dapat merugikan manusia. Berbagai polutan memerlukan O2 untuk penguraiannya. Jika O2 kurang, penguraiannya tidak sempurna dan menyebabkan air berubah warnanya dan berbau busuk. Bahan atau logam yang berbahaya seperti arsenat, uradium, krom, timah, air raksa, benzon, tetraklorida, karbon dan lain- lain dapat merusak organ tubuh manusia atau dapatmenyebabkan kanker. Sejumlah besar limbah dari sungai akan masuk ke laut
Polutan ini dapat merusak kehidupan air sekitar muara sungai dan sebagian kecil laut muara. Bahan- bahan yang berbahaya masuk ke laut atau samudera mempunyai akibat jangka panjang yang belum diketahui. Banyak jenis kerang- kerangan yang mungkin mengandung zat- zat yang berbahaya untuk dimakan. Laut dapat pula tercemar oleh yang asalnya mungkin dari pemukiman, pabrik, melalui sungai, atau dari kapal tanker yang rusak. Minyak dapat mematikan burung dan hewan laut lainnya, sebagai contoh efek keracunan dapat dilihat di Jepang. Merkuri yang dibuang oleh sebuah industri ke teluk Minamata terakumulasi di jaringan tubuh ikan dan masyarakat yang mengkonsumsinya menderita cacat dan meninggal.
Banyak akibat yang ditimbulkan oleh polusi air, diantaranya:
1. Terganggunya kehidupan organisme air karena berkurangnya kandungan oksigen.
2. Terjadinya ledakan ganggang dan tumbuhan air.
3. Pendangkalan dasar perairan.
4. Tersumbatnya penyaring reservoir, dan menyebabkan perubahan ekologi.
5. Dalam jangka panjang mengakibatkan kanker dan kelahiran cacat.
6. Akibat penggunaan pestisida yang berlebihan selain membunuh hama dan penyakit, juga membunuh serangga dan makhluk yang berguna terutama predator.
7. Kematian biota kuno, seperti plankton, ikan bahkan burung.
8. Dapat mengakibatkan mutasi sel kanker dan leukemia.
9. Meracuni sumber air minum.Misalnya, air yang tercemar oleh logam-logam berat yang masuk ke dalam tubuh melalui minumandapat tertimbun dalam organ-organ tubuh seperti ginjal, hati, limpa, saluran pencernaan lainnyasehingga mengganggu fungsi organ tubuh tersebut. Selain itu pencemaran yang disebabkan oleh zat radioaktif dapat menyebabkan penyakit kanker sertamerusak sel dan jaringan tubuh lainnya.
10. Mengakibatkan penularan penyakit,yaitu air yang tercemar oleh virus dan bakteri. Misalnya bakteri coli yang dapat menyebabkanpenyakit saluran pencernaan (disentri, kolera, diare, types) atau penyakit kulit.
11. Merusak ekosistem air (membunuh ikan-ikan dan organisme dalam air lainnya),yaitu disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya:Disebabkan karena penguraian sampah organik yang dalam penguraiannya memerlukan banyakoksigen sehingga kandungan oksigen dalam air menjadi semakin sedikit yang mengakibatkan ikan-ikan dan organisme dalam air kekurangan oksigen dan akhirnya mengakibatkan kematian.
12. Bahan pencemaran organik yang tidak dapat diuraikan oleh mikroorganisme akanmenggunung dan mencemari air sungai yang dapat mengganggu kehidupan dan kesejahteraanmakhluk hidup di dalamnya.
Bahan pencemaran berupa makanan tumbuh-tumbuhan yang dapat menyebabkan tumbuhnya alga(ganggang) dan tumbuhan air seperti enceng gondok dengan pesat sehingga menutupi permukaanair yang mengakibatkan kadar oksigen dan sinar matahari berkurang karena terhalang dan tidakdapat masuk ke dalam air sehingga mengganggu kehidupan akuatik (organisme, ikan, dan tanamandalam air).
Bahan pencemaran berupa kondisi (misalnya panas) yang menyebabkan suhu air meningkatsehingga tidak sesuai untuk kehidupan akuatik.Tanaman, ikan dan organisme yang mati ini akan terurai menjadi senyawa-senyawa organik yangdalam proses penguraiannya memerlukan banyak oksigen sehingga terjadi penurunan kadar oksigendalam air.Bahan pencemaran berupa endapan/sedimen yang menyebabkan air menjadi keruh, masuknya sinar matahari berkurang, air kurang mampu mengasimilasi sampah sehingga mengganggu kehidupanakuatik.
13. Mengakibatkan terjadinya bencana alamSeperti banjir yang diakibatkan karena tersumbatnya aliran sungai oleh sampah masyarakat sehinggamerugikan kehidupan masyarakat itu sendiri dan makhluk hidup lain di sekitarnya.
Pengenceran dan penguraian polutan air tanah sulit sekali karena airnya tidak mengalir dan tidak mengandung bakteri pengurai yang aerob, jadi air tanah yang tercemar akan tetap tercemar dalam waktu yang lama, walau tidak ada bahan pencemaran yang masuk. Oleh karena itu banyak usaha untuk menjaga agar tanah tetap bersih, misalnya:
1. Menempatkan daerah industri atau pabrik jauh dari daerah pemukiman atau perumahan.
2. Pembuangan limbah industri diatur sehingga tidak mencemari lingkungan atau ekosistem.
3. Pengawasan terhadap penggunaan jenis- jenis pestisida dan zat – zat kimia lain yang dapat menimbulkan pencemaran.
4. Memperluas gerakan penghijauan.
5. Tindakan tegas terhadap perilaku pencemaran lingkungan.
6. Memberikan kesadaran terhadap masyarakat tentang arti lingkungan hidup sehingga manusia lebih mencintai lingkungannya.
7. Melakukan intensifikasi pertanian.
8. Melestarikan tumbuhan di hulu sungai dan membuat sengkedan pada lahan pertanian yang miring Agar tidak menimbulkan erosi tanah, di sekitar hulu sungai sebaiknya ditanami tumbuh-tumbuhan yang dapat menahan terjadinya erosi serta pada lahan pertanian yang miring dibuat sengkedan agar tidak menimbulkan erosi dan tanah longsor.
9. Tidak membuang sampah apapun ke dalam sungai Sampah seharusnya memang tidak di buang ke sungai tetapi sampah dapat dimanfaatkan menjadi barang yang berguna. Misalnya, sampah padat dari rumah tangga berupa plastik atau serat sintesis yang tidak dapat diuraikan oleh mikroorganisme dapat diolah menjadi bahan lain yang berguna. Misalnya dapat diolah menjadi karet.Sampah organik yang dapat diuraikan oleh mikroorganisme dikubur dalam lubang tanah, kemudian kalau sudah membusuk dapat digunakan sebagai pupuk.
10. Tidak menggunakan pupuk atau pestisida secara berlebihan Penggunaan pupuk dan pestisida sebagian besar biasanya dilakukan oleh lahan pertanian yang airnya kemudian dialirkan ke sungai tanpa melalui proses pengolahan. Maka dari itu, penggunaannya harus seminimal mungkin agar tidak menimbulkan pencemaran yang serius.
11. Mengolah limbah industri menjadi barang yang bermanfaat. Misalnya mengolah limbah industri gula menjadi tetes (yang dapat digunakan sebagai pupuk) maupun menjadi micin (yang dapat digunakan sebagai penguat rasa makanan).
12. Memanfaatkan tanaman air seperti enceng gondok yang tumbuh secara tidak terkendali menjadi barang-barang kerajinan, seperti tas.
13. Melestarikan hutan Yaitu dilakukan agar ketersediaan air yang disimpan oleh tumbuh-tumbuhan hutan tidak berkurang, sehingga sumber-sumber mata air sungai tidak berkurang memproduksi air dan volume air sungai tetap stabil. Selain itu tumbuhan hutan dapat menyerap CO2 dan menghasilkan O2 yang dapat mencegah terjadinya hujan asam yang dapat merusak ekosistem air sungai.
14. Membuat Undang-Undang mengenai pencemaran air sungai di Indonesia serta melakukan pengontrolan secara ketat dan sanksi keras pada yang melanggar ketentuan pemerintah tersebut
15. Yang paling penting dari pencegahan pencemaran air sungai di Indonesia adalah menyadarkan masyarakat Indonesia itu sendiri akan pentingnya aliran sungai bagi kehidupan. Karena dengan kesadaran itu masyarakat akan menjaga dan melestarikan sungai tanpa paksaan dari pihak manapun sehingga mereka tidak akan membuang bahan pencemaran ke dalam sungai dan sungai akan terjaga kelestariannya yang akan membawa kesejahteraan bagi makhluk hidup di sekitarnya.
Adapun cara lain untuk mengatasi polusi air atau yang dikenal dengan sebutan banjir. Banjir ada dua macam yaitu banjir banding dan banjir genangan.
Banjir banding dapat diatasi secara meluas dengan didukung berbagai disiplin ilmu. Banjir genangan dapat diatasi dengan membersihkan air dari penyumbatan yang mengakibatkan air meluap
Banyak orang mengatakan “ lebih baik mencegah dari pada mengatasi”, hal ini berlaku pula pada banjir genangan. Ada beberapa langkah- langkah yang dilakukan untuk mencegah banjir genangan yaitu:
Dalam perencanaan jalan- jalan lingkungan baik program pemerintah maupun swadaya masyarakat sebaiknya memilih material bahan yang menyerap air misalnya penggunaan bahan dari pavling blok ( blok- blok adukan beton yang disusun dengan rongga- rongga resapan air disela- selanya. Hal yang tidak kalah pentingnya adalah penataan saluran lingkungan, pembuatannyapun harus bersamaan dengan pembuatan jalan tersebut.
Apabila di halaman pekarangan- pekarangan rumah kita masih terdapat ruang- ruang terbuka, buatlah sumur- sumur resapan air hujan sebanyak- banyaknya. Fungsi sumur resapan air ini untuk mempercepat air meresapke dalam tanah. Dengan membuat sumur resapan air tersebut, sebenarnya kita dapat memperoleh manfaat seperti berikut:
1. Persediaan air bersih dalam tanah disekitar rumah kita cukup baik dan banyak.
2. Tanah bekas galian sumur dapat dipergunakan untuk menimbun lahan- lahan yang rendah atau meninggikan lantai rumah.
3. Apabila air hujan tidak tertampung oleh selokan- selokan rumah, dapat dialirkan ke sumur- sumur resapan. Jangan membuang sampah atau mengeluarkan air limbah rumah tangga (air bekas mandi, cucian dan sebagainya) ke dalam sumur resapan karena bias mencemari kandungan air tanah.
4. Apabila air banjir masuk ke rumah menapai ketinggian 20- 50 cm, satu- satunya jalan adalah meninggikan lantai rumah kita di atas ambang permukaan air banjir.
Cara lain adalah membuat tanggul di depan pintu masuk rumah kita. Cara ini sudah umum dilakukan orang, hanya saja teknisnya sering kurang terencana secara mendetail.
Langkah-langkah yang harus diambil terhadap sumber pencemar agar tercipta air yang bersih meliputi :
1. Memindahkan para penghuni rumah liar ke rumah susun.
2. Relokasi industry rumah tangga ke bengkel industri.
3. Relokasi warung kaki lima ke pusat jajanan.
4. Relokasi peternakan halaman belakang ke taman agroteknologi.
5. Relokasi para pedagang grosir buah-buahan dan sayur-sayuran ke pasar grosir.
6. Relokasi para penghuni perahu dan bengkel perahu ke pelabuhan.
7. Menghapus peternakan unggas dan babi.
Air tercemar yang dapat dikendalikan akan memberikan manfaat bagi kehidupan disekitarnya. Air yang sudah bersih akan memberikan suasana yang sehat tidak berbau dan tidak ada masalah air bersih bagi manusia dan makhluk yang lain dan hidup dengan baik.
Berdasarkan pembahasan tersebut dapat disimpulkan bahwa:
1. Polusi adalah peristiwa masuknya zat, energi, unsur atau komponen- komponen lain ke dalam lingkungan akibat aktivitas manusia ataupun prose alami.
2. Segala sesuatu yang menyebabkan polusi disebut polutan.
3. Polusi air adalah peristiwa masuknya zat, energi, unsur atau komponen- komponen lain ke dalam air sehingga kualitas air terganggu.
4. Sumber polusi air antara lain limbah rumah tangga, sampah masyarakat, limbah pertanian, limbah industri dan sebagainya.
5. Akibat yang ditimbulkan dari polusi air adalah banjir, merusak system organ manusia, menimbulkan berbagai bibit penyakit, kanker, kelahiran bayi cacat dan lain- lain.
Saran yang penulis sampaikan adalah sebagai berikut:
1. Sebaiknya kita harus berhati- hati dalam menggunakan air karena air itu ada yang tercemar dan ada yang tidak.
2. Jagalah air di lingkungan rumah dan sekitar agar tetap bersih dan terhindar dari pencemaran air.
3. Jangan membuang sampah ke sungai atau kolam, buanglah sampah pada tempatnya agar tidak terjadi pencemaran air.
4. Kepada para pelajar diharapkan terus menjaga dan merawat kelestarian lingkungan serta terus belajar dan mengembangkan wawasan mengenai cara menanggulangi pencemaran air khususnya pencemaran air sungai di Indonesia agar pencemaran air sungai dapat dikurangi bahkan dituntaskan agar kehidupan makhluk Indonesia lebih sejahtera.
DAFTAR PUSTAKA
Djambur. W. Sukarno. 1993. Biologi 1 untuk Sekolah Menengah Umum. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, pusat perbukuan. Hoong, lai tho.2001. Sains2. Singapura :Pan Pacific Publication (s) PTE LTD.
Prawirohartono, Slamet dan Sri Hidayati. 2007.Sains Biologi 2. Jakarta : Bumi Aksara.
.